Bego Excavator Diduga Digunakan Untuk Menambang Pasir Secara Ilegal di Pesisir Pantai Tamberu Barat, Sampang, Madura. (Foto: Istimewa)
Trankonmasinews.com, SAMPANG – Warga mengeluh adanya penambangan pasir ilegal di Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kanupaten Sampang, Senin (27/05/2024)
Warga mengeluh karena tambang pasir menimbulkan abrasi pantai dan mengancam kehidupan warga sekitar
Hal tersebut diungkapkan oleh AR (inisial) warga Desa Tamberu Barat. Menurut AR di desanya ada penambangan pasir laut yang diduga ilegal dengan menggunakan alat berat (traktor) kecil.
AR memaparkqn biasanya penambangan itu dilakukan pada malam hari menunggu air laut surut.
“Itu biasanya dikeruk pada malam hari saat air laut surut lalu diangkut melalui mobil dump truck pada malam itu juga,” ungkap AR kepada media ini.
AR berharap Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera menghentikan penambangan pasir ilegal di desanya tersebut. Karena menurut AR kalau penambangan ilegal tersebut dibiarkan akan menimbulkan abrasi dan membahayakan penduduk sekitar yang dekat dengan bibir pantai.
“Saya minta pihak terkait dan kepolisian untuk segera menindak lanjuti dan menghentikan penambang pasir ilegal itu, karena kalau terus-terusan pasirnya ditambang akan membahayakan masyarakat,” harap AR.
Sementara itu Kapolsek Sokobanah AKP Margono Suhendra saat dikonfirmasi oleh media ini mengatakan, bahwa penambangan tersebut untuk dijadikan penepis pantai.
“Sudah d klarifikasi pemilik langsung klu itu mau d buat penepis pantai dan mau d timbun,” ucapnya saat dikonfirmasi melalu pesan singkat Whatsapp.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Margono juga meminta pewarta untuk menghubungi Kanitreskrim Polsek Sokobanah.
“Silahkan ke kanit reskrim, oke monitor kita kroscek kembali,” tambahnya.
Sementara itu Kanitreskrim Polsek Sokobanah Aipda Edi Sutrisno saat dimintai keterangan oleh media ini menepis adanya dugaan penambangan pasir ilegal di Desa Tamberu Barat. Menurut Edi pengerukan itu hanya mengeruk batu saja bukan pasir.
“Betul batu ditimbun dipesisir pantai guna sebagai tangkis laut,” tutur Edi, Senin (27/05/2024) siang.
Saat ditanya siapa yang melakukan pengerukan tersebut, Edi dengan tegas mengatakan kalau itu punya orang bernama Jalil.
Hingga berita ini dimuat, media ini kesulitan mendapatkan nomor telepon dari yang bersangkutan (Jalil red) untuk melakukan konfirmasi. Meski begitu media ini akan terus berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada Jalil.