Magelang – Forum Rembuk Rakyat Magelang (FR2M) yang digagas oleh lima orang tokoh yang peduli terhadap situasi dan kondisi Magelang untuk menuju Magelang yang lebih baik.
FR2M dipandegani oleh:
- Sriyanto Ahmad beliau adalah Ketua Umum LPK Trankonmasi ( Lembaga Perlindungan Konsumen Transparansi Konsumen Reformasi),
- Ridwan seorang pemerhati social,
- Ridoansah Beni yang punya latar belakang sebagai Ketua FKBM ( Forum Komunikasi Bela Negara) ,
- Petrus yang aktif di bidang lingkungan lebih spesifik yang berhubungan dengan SDA ( sumber daya air)
- Banari yang aktif sebagai Praktisi Ketahanan Pangan.
Kelima orang ini berinisiatif membuat kajian strategis membahas berbagai isu yang ada di Magelang. Saat ditemui awak media TrankonmasiNews mereka kompak menyampaikan bahwa kajian ini ke depannya juga membuka ajang diskusi yang melibatkan rakyat/masyarakat Magelang serta menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat Magelang.
FR2M yang lahir bertepatan pada HUT ABRI yang 80 tepatnya pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2025 di secretariat Jl. Lingkar Tirtoaji KM 1 Tamanagung Muntilan.
Dalam kesempatan itu para inisiator FR2M menyampaikan kepada awak media.
Ridwan sebagai pemerhati social menyampaikan “ Maraknya judol, pinjol menjadikan daya beli masyarakat turun, padahal Kabupaten Magelang mempunyai potensi yang bisa dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat,”
“ Untuk menopang daya beli masyarakat bisa teratasi dengan terwujudnya tata Kelola birokrasi yang baikdan antisipasi terhadap potensi-potensi penyelewengan di dalam birokrasi,” lanjut Ridwan.
Sriyanto juga turut menyampaikanbuah pikirannya.
“Kabupaten Magelang mempunyai potensi untuk meningkatkan PAD apabila sumber daya alam dikelola dengan baik dan benar, yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan perkapita.”
“ Sumber daya alam yang berhubungan dengan air bisa dikelola secara komersial. Sampah dijadikan bahan baku yang bermanfaat untuk sebuah produk terbarukan,” sambungnya.
“Banyak sekali pembangunan di Magelang seperti rumah sakit, pabrik, rumah makan, hotel dan tempat hiburan belum memenuhi kaidah-kaidah pendirian bangunan.” Pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut seorang jurnalis Sri Wahyuningsih, beliau menyampaikan, “ Kurangnya sosialisasi tentang pelayanan online karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang literasi digital. Pelayanan publik secara online bukan hanya slogan oriented tetapi program oriented”
Rodiansah Beni dari FKBN menjelaskan, FR2M bisa menjadi wadah yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kajian ilmiah dan komprehensip terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di Magelang. Dengan harapan bisa memberikan sumbangsih kepada pihak-pihak terkait.”
Kehadiran FR2M diharapkan mampu mewarnai Magelang agar tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa “Clean government dan good governance.” Terciptanyatata pemerintahan yang baik, yang melibatkan prinsip transparansi, akuntabel, partisipasan supremasi hukum. Pemerintahan yang bersih bebas dari KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme).
S.Uni