TrankonmasiNews, Bojonegoro. Dengan berpedoman Al’Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW, dua tokoh besar Kolaburasi KH. Syekh Macgzum Baisa – KH.Abdulloh Faqih merancang sebuah progam keumatan dengan mendirikan pesantren yang berbasis industry perkebunan dan pertanian. (Jumat, 26/09/2025)
Saat ditemui awak media TrankonmasiNews, Gus Faqih panggilan akrab KH. Abdulloh Faqih. Beliau menjelaskan bahwa gagasan besar ini bertujuan untuk mencetak ulama Islam Syafi’yah.“Karena ini sebuah karya besar yang kami gagas berdua bersama dengan KH.Syekh Machzum untuk lahannya telah disurvey seluas sekitar 70 ha.” Ungkap Gus Faqih.“
Di wilayah Blora perbatasan Cepu Bojonegoro rencananya untuk perkebunan kurma dan di desa Bulaklo dan Desa Margomulyo Kecamatan Balen. Telah disiapkan lahan untuk pesantren Tahasus, ulama Islam Syafi’yah dan menghormati 4 Mazhab dengan berpedoman Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW,” lanjutnya.
“Diambil calon santri yang cerdas, trenngginas yang akan dididik oleh para kyai kahusus dari Jombang, Kediri dan Langitan Tuban. Dengan ilmu alat (Nahwu Sorof) Kitab Hadits, Fiqih dan Al Qur’an serta kitab kuning. Setelah matang dan lulus didirikan pondok pesantren di seluruh Indonesia,” jelas KH. Abdulloh Faqih.
“Selain itu akan dibangun Pusat pesantren Islam, Perguruan Tinggi islam dan Rmah Sakit islam besar. Untuk lokasinya ada di sekitar Masjid AnNahda perbatasan Bojonegoro – Ngawi,” tambahnya.
“ Sedangkan pusat pesantren Tahasus ada di Desa Margomulyo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Yang di dalamnya dilengkapi Masjid, panti asuhan, MI, MTs, MA hingga perguruan tinggi,” tambahnya lagi.
Menurut KH. Abdulloh Faqih, sosok Syekh Macgzum Baisa adalah sosok panutan dan teladan dalam berjuang. Melalui dakwah dan ekonomi, beliau telah membangun sekitar 50 masjid di Indonesia. Saat ini beliau sedang konsentrasi pengembangan pondok pesantren melalui Yayasan-yayasan yang didirikan bersama para kyai dan salah satunya Bersama KH. Abdulloh Faqih di Bojonegoro.
Syekh Yusuf berasal dari Batu Malang, beliau adalah teman dari KH. Abdulloh Faqih yang telah menyiapkan lahan untuk pesantren dan rumah singgah kyai.
Gus Dulloh ( KH. Abulloh bin Abdulloh Faqih) berkeinginan membangun pesantren tahsus dan rumah singgah kyai di sekitar Langitan Tuban.
Di wilayah Magelang, Kyai Moh. Birorohim ingin membangun pesantren pertanian dan perkebunan.
Di hari Jum’at, 26 September Syekh Macgzum Baisa dalam kuliah umum ba’da dzikir Jum’at dengan tema “Jangan Takut Mati”.
“Boleh kita takut kecoa, takut singa, takut kera dan takut yang linnya, tapi jangan takut mati.”
Bertindak sebagai manajer dan pioneer dalam karya besar ini dua tokoh besar yakni Syekh Machzum dan KH. Abdulloh Faqih. Syekh Macgzum Baisa Baisa mengajak para kyai dan santri yang ikhlas.
Rencana pembangunan besar ini dimulai dengan gerakan sedekah. Semoga cita-cita dan gagasan besar ini diridhoi Allah SWT.
Iqbal

















Alhamdulillah,semoga hadirnya keluarga dapat membantu terealisasinya segala rencana baik mereka,ingat ada Allah di segala upaya baik yang di rencanakan.