Bojonegoro – KH.Abdulloh Faqih bersama dengan KH. Ami Maghzum dua sosok yang banyak dikenal di masyarakat adalah dua tokoh yang punya cita-cita besar untuk mewujudkan gagasannya mendirikan Pondok Pesantren yang akan didirikan dilahan yang sama dengan Masjid An Nahda yang terletak di Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo Bojoneoro yang saat ini viral di medsos.
KH.Abulloh Faqih putra daerah Bojonegoro dari desa Bulaklo kecamatan Balen adalah putra Almaghfurlah KH. Ahmad Thoha Syidiq Ibrahim, alumni Pondok Pesantren Langitan Tuban dan Keluarga Besar Langitan. Seperti apa yang dituturkan KH. Ami Maghzum dan KH. Abdulloh Faqih kepada awak media TrankonmasiNews bahwa gagasan mendirikan pondok pesantren tersebut karena Alloh SWT dengan niat meramaikan Masjid An Nahda yang dibangun oleh KH. Ami Maghzum bersama Pemda Bojonegoro.
KH.Abulloh Faqih ke depannya akan menjadi pengasuh pondok pesantren tersebut lebih lanjut menyampaikan bahwa nantinya akan banyak kegiatan yang akan dilaksanakan. “Untuk meramaikan masjid kami akan menggelar berbagai kegiatan kajian yang bernuansa Islam seperti pengajian rutin, kajian dan pendalaman Al Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.”
Pondok Pesantren tersebut akan dibangun di atas tanah seluas sekitar 2 ha dan untuk pengembangannya juga sudah tersedia dan dengan harga beli boleh dikatakan murah. Dengan arsitektur dan ahli seni yang sudah mumpuni di bidangnya Ulama Sufi Ami Maghzum Baisa ( Rodhiyallohu Anhu ) asal Malang berdarah Arab putra Almaghfurlah H. Muhammad Baisa dan ibu Hj. Hindun ( Allohummaghfirlaha ). Saat ini beliau tinggal di Jakarta dan telah berhasil membangun sekitar 50 masjid di Indonesia. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan.
KH. Abdulloh Faqih dengan gamblang menyampaikan bahwa, pemilik tanah sangat senang dengan dibangunnya pondok pesatren di sekitar masjid An Nahda yang nantinya meramaikan masjid dan memberikan nilai edukatif bagi warga sekitar.
Selain Pondok Pesantren di atas lahan itu juga akan dibangun sekolah-sekolah Islam unggulan seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah sampai Perguruan Tinggi Islam, Gedung Dakwah Islam, dan Rumah Sakit Islam.
Saat ditanya tentang nama untuk pondok pesantren yang akan dibangun, KH. Abdulloh Faqih masih belum memberikan jawaban yang pasti.
“ Nanti setelah lahir. Bisa Gubug Santri, Kampung Santri, Almaghzum atau apa saja nanti akan dibahas bersama beliau,” jelas KH. Abdulloh Faqih.
Lebih detil beliau menjelaskan tentang nama akan dijelaskan dan diumumkan setelah lahirnya pondok pesantren tersebut.
KH. Abdulloh Faqih juga pemilik Pesantren Surya Raya Ar Rahmah dalam naungan Yayasan Kampung Santri Indonesia. Nama tersebut dipilih atas izin KH. Ami Maghzum.
Untuk kegiatan kajian yang sudah jalan di Pesantren Surya Raya Ar Rahmah adalah Majlis Sholawat dan Dzikurul Qur’an untuk mendoakan kedua orang tua yang hadir, para pendiri, para pemimpin bangsa dan negara juga seluruh umat Islam sedunia. Kegiatan ini diselenggarakan setiap Kamis Legi malam Jum’at Paing.
Saat awak media menanyakan tentang bendera apa dibalik gagasan besar tersebut beliau menyampaikan,” Tidak pakai bendera Organisasi hanya Islam saja.”
Diakhir wawancara beliau menyampaikan,” Islam adalah Rahmatan Lil A’alamiin, semua umat Islam boleh sekolah dan mondok gratis di sini, sekolah yang berkualitas. Bukan sekolah mahal, biaya yang sangat ringan dan terjangkau. Biaya gratis untuk di awal. Khususnya bagi masyarakat sekitar, dapat prioritas khusus,” pungkasnya.
Mari kita sambut dengan doa agar ke dua tokoh besar ini, KH. Maghzum dan KH. Abdulloh Faqih beserta keluarganya senantiasa diberikan kesehatan dan segera terwujud apa yang menjadi cita-cita beliau. Semoga Alloh melancarkan dan memudahkan serta meridhoi. Aamiin.
(Iqbal)