Kisah Pengacara Kondang Acong Latif Pernah Jualan Soto Kaki Lima di Kota Bandung

Penulis: Varies Reza Malik Editor: Hilman Dani Aufar

Must Read
spot_img

Acong Latif Pengacara Kondang Asal Madura Yang Kini Berada di Jakarta (Foto: Istimewa)

Laporan Jurnalis Trankonmasinews.com, Varies Reza Malik

Trankonmasinews.com, SAMPANG – Siapa yang tidak pengacara kondang acong latif asal Madura yang kini berada di Jakarta, ternyata masa mudanya pernah menjadi pedagang kaki lima berjualan soto di Kota Bandung, Selasa (12/09/2023)

Acong Latif adalah putra Almarhum Kyai Ali Baidhowi dan Nyai Rofi’ah, ia lahir di Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.

Acong Latif pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan. Setelah selesai nyantri Acong Latif melanjutkan sekolah Ilmu Hukum di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Setelah selesai menempuh pendidikan S1 hukum Acong Latif dijemput oleh Sang Abah ke Kota Bandung untuk dibawa pulang ke Madura. Namun, Acong Latif tidak mau. Ia mau melanjutkan sekolah pengacara.

“Dulu Almarhum Abah saya tidak setuju untuk menjadi pengacara. Karena saya ini anak kyai dan saya anak pertama otomatis kan saya mau dijadikan penerus Abah, saya ini mau dimondokkan ke Mekkah,” kata Latif saat diwawancarai oleh media ini.

Latif pun terus meminta persetujuan serta doa kepada Almarhum Abahnya. Akhirnya sang Abah menyetujui, namun Acong Latif tidak dibiayai selama menempuh sekolah pengacara.

“Akhirnya Abah setuju mas. Namun, Abah tidak mau membiayai. Nah dari situlah saya berinisiatif berjualan soto untuk biaya selanjutnya seperti makan dan kebutuhan lainnya,” ujar Acong Latif berlinang air mata.

Selama bertahun-tahun Acong Latif berjualan soto di tengah-tengah Kota Bandung sambil lalu sekolah sehingga menjadi seorang Lawyer atau Pengacara. Lalu ia meniti karir di Kota Metropolis Jakarta.

Dengan kemampuan serta semangat akhirnya Acong Latif mulai dikenal oleh banyak orang. Pantas saja karena ia selama menempuh pendidikan S1 hukum, Acong Latif juga seorang aktivis ialah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2008-2009.

Latif pun berpesan kepada warga Madura agar tidak mudah putus asa. Karena kesuksesan berada di tangan kita sendiri.

“Kepada warga Madura. Tan tretanku semuanya, ayo jangan mudah putus asa. Karena kesuksesan itu ada di tangan kita sendiri, selama kita mau berusaha dan berdoa kepada Allah. Insyaallah kita akan sukses di dunia dan juga akhirat,” tukas Acong Latif penuh semangat.

Perlu diketahui Acong Latif pernah beberapa kali dipercaya sebagai salah satu kuasa hukum PT INALUM (Persero), kaitannya dengan kasus pajak. Sebelum PT INALUM (Persero), Acong Latif juga pernah menangani kasus Telkomsel (Persero), PT Padi Hijau, PT Angkasa Swarya, PT. Garuda Pratama Perkasa dan beberapa banyak kasus lainnya. Acong Latif juga pernah memperjuangkan tukang gigi Madura saat melawan Permenkes, selain itu Acong Latif pernah beberapa kali menjadi kuasa hukum artis terkenal Indonesia yang terlilit beberapa kasus. Ia juga pernah membebaskan Bos Bank BPR Legian Bali dari tuntutan 12 tahun penjara dan juga pernah memenangkan perkara club terbesar se Indonesia ialah Club Sky Garden Bali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Latest News

Kalurahan Donokerto Diduga Manipulasi Dana Pembangunan

Kabupaten Sleman - Penggunaan dana desa dari Kalurahan Donokerto, menjadi pertanyaan mendasar. Pasalnya pemasangan bata berupa paving block tidak disertai...
- Advertisement -spot_img

HotNews

Donokerto

Kalurahan Donokerto Diduga Manipulasi Dana Pembangunan

Kabupaten Sleman - Penggunaan dana desa dari Kalurahan Donokerto, menjadi pertanyaan mendasar. Pasalnya pemasangan bata berupa paving block tidak disertai papan pengumuman dan nilai anggaran...
Klinik

Diduga Klinik Bhumi Menjadi Rumah Sakit Belum Kantongi Izin Operasional

Magelang - Pembangunan klinik di duga tidak memiliki izin lingkungan, yang kini menjadi Rumah Sakit. Klinik Bhumi Ibu dan Anak terletak di Jalan Mayjen Soegeng...
Kolaburasi KH.Syekh Macgzum Baisa - KH.Abdulloh Faqih

Kolaburasi KH.Syekh Macgzum Baisa – KH.Abdulloh Faqih Rancang Program Keumatan Dirikan Pesantren , Berbasis...

TrankonmasiNews, Bojonegoro. Dengan berpedoman Al’Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW, dua tokoh besar Kolaburasi KH. Syekh Macgzum Baisa - KH.Abdulloh Faqih merancang sebuah progam...

Akses Wisata Candi Borobudur Tutup, Pelaku UMKM Sepi Pengunjung

Magelang, trankonmasinews.com - Keluhan para pedagang omset penjualan turun, terkait tutupnya akses menuju wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Berdasarkan pantauan tersebut, penutupan akses wisata ini...
Satpol PP Kota Bekasi

Satpol PP Kota Bekasi Laksanakan Apel Gabungan dan Pembinaan Fisik

Bekasi - Trankonmasi. Satpol PP Kota Bekasi (Satuan Polisi Pamong Praja ) laksanakan Apel Gabungan dan Pembinaan Fisik Anggota Satpol PP Kota Bekasi. Apel...
Raperda Perubahan PAD dan APBD 2025

Raperda Perubahan PAD dan APBD 2025, Wali Kota Bekasi Akan Lapor Gubernur Jabar untuk...

Bekasi - Trankonmasinews. Dalam rangka sidang paripurna telah dapat Persetujuan bersama mengenai Raperda Perubahan PAD dan APBD 2025, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Pendapatan...
gmb

GMB Akan Melakukan Aksi Damai Di Kejaksaan Negeri Kota Bekasi Besok

Bekasi - Transkomasinews. Gerakan Mahasiswa Bersatu (GMB) akan melakukan aksi Damai besok (27/9/25) di Kejaksaan Negeri Bekasi sesuai surat pemberitahuan aksi nomor. 05/GMB/IX/2025 yang...

DPRD Kota Semarang Terima Masukan FKSB Soal PBB, Ormas, dan Pasar Modern

SEMARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menerima audiensi Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) di Gedung DPRD Kota Semarang, Senin (22/9)....
Donokerto

Kalurahan Donokerto Diduga Manipulasi Dana Pembangunan

Kabupaten Sleman - Penggunaan dana desa dari Kalurahan Donokerto, menjadi pertanyaan mendasar. Pasalnya pemasangan bata berupa paving block tidak disertai papan pengumuman dan nilai anggaran...

More Articles Like This