Yoeli Atmadji (baju ijo) Saat Jumpa Pers Dengan Wartawan (Foto: Varies)
Trankonmasinews.com, SURABAYA – Sekilas kisah Zulaika atau biasa dipanggil Yoeli Atmadji dosen fakultas ilmu komunikasi Universitas Dr. Soetomo, Surabaya saat mendirikan lembaga Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bersama Dewan Pers.
Yoeli Atmadji pendiri lembaga UKW Universitas Dr. Soetomo Surabaya menceritakan kisahnya saat mendirikan lembaga UKW tersebut.
Ia mengatakan bahwa untuk bisa mendirikan lembaga UKW. Persyaratannya adalah Fakultas Komunikasi yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun.
“Mendirikan lembaga UKW ini tidak mudah. Karena, persyaratan utamanya oleh Dewan Pers ialah Fakultas Komunikasi yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun,” kata Yoeli Atmadji, Sabtu (23/03/2024) di hadapan wartawan.
Ia pun menceritakan bahwa lembaga Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Universitas Dr. Soetomo bukan hanya menggelar ujian di Surabaya, tapi juga keluar kota dan juga luar pulau.
Lembaga UKW Universitas Dr. Soetomo pernah menggelar Uji Kompetensi Wartawan di Surabaya, Semarang, Kupang.
“Pertama kami sudah melaksanakan UKW hingga angkatan ke empat. Ialah di Surabaya, Semarang, Mataram, dan juga Kupang. Jadi, dua angkatan dilaksanakan di luar kota dan dua angkatan selanjutnya di luar pulau,” tutur Yoeli.
Dia juga mengungkapkan bahwa lembaga UKW Dr. Soetomo sudah melaksanakan UKW sebanyak tujuh kali.
Dari tujuh angkatan tersebut ada beberapa wartawan yang dinyatakan kompeten dan ada juga yang tidak kompeten.
“Dari tujuh angkatan UKW yang dilaksanakan oleh Universitas Dr. Soetomo tidak semuanya lulus. Ada beberapa wartawan yang dinyatakan tidak kompeten,” ungkapnya.
Yoeli menegaskan bahwa yang tidak lulus itu karena malas belajar dan tidak mengisi soal ujian.
“Tidak lulus UKW di Dr. Soetomo itu karena malas belajar ada juga beberapa wartawan yang tidak mau mengisi soal ujian, terpaksa tidak kami luluskan. Karena kami selalu dipantau oleh Dewan Pers,” tukasnya.