TRANKONMASI NEWS – Tindakan AS mengusulkan gencatan senjata kepada Ukraina, selama 30 hari, hal ini mendapat pertimbangan dari Rusia.
Sumber dari Kremlin mengatakan pada hari Rabu, bahwa pihaknya sedang menantikan berita dari Washington terkait proposal gencatan senjatan selama 30 hari untuk Ukraina
Disisi lain sumber sementara dari senior Moskow mengatakan, kesepakatan ini harus diperhitungkan atas tindakan dan langkah kemajuan Rusia sebelumnya telah mengatasi kekhawatirannya.
Setelah pasukan Rusia mengalami kemajuan pada tahun 2024, Presiden AS Donald trump telah membalikkan kebijakan AS yang dilakukan sebelumnya terkait perang.
BACA JUGA: Awal Mula Iran Serang Israel dan Dampak Perang Terbaru 2024
Dalam penyampaian melalui hubungan bilateral terhadap Moskow, AS telah menangguhkan bantuan militer terhadap Ukraina.
Amerika Serikat menuntut agar kedua negara itu, dapat mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri konflik.
Amerika Serikat pada hari Selasa sepakat, untuk melanjutkan pasokan senjata dan pembagian intelijen setelah Kyiv mengatakan dalam pembicaraan di Arab Saudi bahwa pihaknya siap mendukung proposal gencatan senjata.
BACA JUGA: Macron Ingatkan Perang Saudara Bisa Terjadi di Prancis, Ada Apa?
Kremlin mengatakan pihaknya sedang mempelajari dengan cermat hasil pertemuan tersebut dan akan menunggu rincian dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Mike Waltz.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa seorang reporter mulai “sedikit mendahului” dirinya sendiri.
Dengan menanyakan apakah Rusia bermaksud untuk menghubungkan, usulan gencatan senjata dengan pencabutan sanksi internasional yang dijatuhkan atas perang di Ukraina.
Ukraina akhirnya menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan gencatan senjata, selama 30 hari dengan Rusia. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan penting di Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3/2025).
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan, akan membawa usulan ini ke Rusia dengan harapan perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun dapat segera berakhir.
Langkah ini mendorong pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mencabut, dan membekukan bantuan militer kepada Ukraina.
Pemerintah AS juga mulai memprediksi scenario, penyelesaian konflik antara kedua negara tersebut segera diakhiri. (Dilansir dari Reuters-Saidi).