Kabupaten Banyumas menduduki rangking ke 3 dalam pengguna narkoba di Provinsi Jawa Tengah. Tempat ke 1 dan 2 diduduki Semarang dan Surakarta
Pengguna narkoba (narkotik dan obat berbahaya) di Kabupaten Banyumas menduduki rangking ke 3 di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan rangking pertama dan kedua diduduki Semarang dan Surakarta.
Prediksi itu naik turun fluktuatif tergantung berkurang atau bertambah penggunanya. Ibarat gunung es kata Toni dari BNN Kabupaten Banyumas pada acara tanya jawab Narkoba di Waroeng 85 Pojok Barat Underpass Purwokerto Kamis 30 Meu 2024.
Acara yang dihelat mulai pagi hari itu gayeng banget dihadiri mahasiswa pelajar SLTA dan kaum muda. Naradumber dari BNN Banyumas dan spesial mengundang calon R1 dan R2 Banyumas. Dari delapan calon bupati dan wakil bupati Banyumas 2024 hanya tiga yang hadir Sadewo Tri Lastiono, Purwadi Santoso dan Erna Sulistiowati ketiganya mendaftar di DPC PDIP Banyumas.
Sadewo dalam paparannya mengatakan potensi kecanduan narkoba ada dimanapun, pada usia berapapun, tergantung lingkup pergaulannya. Jangan sampai terlena dengan narkoba karena bisa hancur masa depannya kata pria yang akrab dipanggil Dewo. Jangan terjebak kata manis lanjutnya.
Biasanya orang yang kecanduan narkoba cenderung pendiam dan penyendiri. Kalau di WC lama banget, nggak keluar keluar dari WC. Dewo yang punya panti rehabilitasi du Banyumas pernah nendapati anak usia SD Kecanduan narkoba. Di I donesia tercatat 33 orang meninggal karena over dosis narkoba.
Sementara itu Erna Sulistiowati merasa sedih dengan fenonena kaum muda yang terjerat narkoba. Arya mahasuswa Unsoed Purwokerto ketika ditanya oleh Erna apa si yang melatarbelakangi kok sampai kecanduan narkoba? Menurut Arya karena kurang dipeduliin oleh yang sehsrusnya pedulu pada orang tersebut. Jadi rasa peduli itu penting kata Arya.
Cakada ( calon kepala daersh) Iwan yang hadir pada acara itu menceritakan dirinya pernah kecanduan narkoba pada tahun 1994 sampai 1998. Untuk bisa sembuh lepas dari pengaruh narkoba perlu niat dan tekad dari diri sendiri untuk sembuh. IWAN mengaku terhenyajk ketika suatu hari pulang kerumah melihat anak istri sudah tidur dengan mulut menganga. Saat itu Iwan tergugah hati nuraninya berhenti bernarkoba.
(yayuk)