Diduga Sapuni Tidak Dilayani Dengan Baik Oleh Puskesmas Batu Lenger, Sokobanah, Sampang (Foto: Istimewa)
Trankonmasinews.com, SAMPANG – Ibu hamil bernama Sapuni berasal dari Desa Tobai Tengah hendak melahirkan di Puskesmas Batu Lenger, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Kamis (07/12/2023)
Akibat tidak dilayani Paman keluarga ibu yang hendak melahirkan mengamuk di Puskesmas Batu Lenger. Sehingga memilih merujuk saudaranya ke Klinik Swasta di Kota Sampang.
“Tadi saya marah-marah di Puskesmas Batu Lenger itu. Karena pelayanannya sangat lelet, dari jam 11.00 hingga menjelang sore hari tidak ada tindakan yang jelas,” kata Musderi dengan nada tinggi.
Musderi juga mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah masalah nyawa seseorang.
“Tadi saya juga sampaikan di Puskesmas. Ini adalah urusan nyawa seseorang, tolong jangan leyeh-leyeh. Pokoknya pelayanannya sangat buruk sekali, dan tidak ada tindakan,” ungkap Musderi tanpa senyuman sedikitpun.
Karena buruknya pelayanan di Puskesmas Batu Lenger. Ibu Sapuni langsung dirujuk oleh keluarganya ke Klinik Nindita Sampang.
“Ya karena pelayanannya buruk. Tidak ada tindakan serta tidak disarankan dirujuk ke Rumah Sakit, akhirnya keluarga merujuk pasien ke Klinik Swasta. Dari pada nyawanya terancam, dirujuk pakai ambulance Puskesmas tapi harus bayar,” terang Musderi.
Ia juga menambahkan akan melaporkan hal ini ke Dinas Kesehatan Sampang.
“Dalam waktu dekat akan melaporkan hal ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Batu Lenger, dr Wati Amalia berdalih bahwa pasien dilayani sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
“Pasien datang ke Puskesmas langsung dilayani di ruang kaber sesuai dengan alur dan SOP yang ada,” kata Wati Amalia.
Ia pun menjelaskan, “Setelah itu pasien dilakukan tindakan dan pemeriksaan lebih lanjut yaitu diperiksa urine. Karena pasien kedua tungkai bengkak, hasilnya urine positip maka dikonsultasikan ke medis,” jelasnya.
Wati Amalia juga menegaskan bahwa keluarga tidak mau dirujuk ke RSD Ketapang. Maunya dirujuk ke Nindita.
“Setelah itu oleh medis diarahkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit lebih besar.
Keluarga menolak dirujuk ke RSD Ketapang, maunya ke RS Nindhita,” tegasnya.