Ilustrasi Anak Perempuan Menangis Mengeluarkan Banyak Air Mata. (Foto: Bye Redaksi)
Trankonmasinews.com, SAMPANG – Kisah pilu seorang anak di bawah umur meneteskan air mata saatnya melihat orang tuanya IM (26) dibunuh oleh sekelompok orang dengan cara dibacok di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Rabu (17/04/2024)
Pembunuhan tersebut berlangsung cepat. Sepintas kronologinya ialah saat sang orang tua membonceng sang buah hatinya hendak membeli kembang api. Namun, tiba-tiba motor yang dikendarainya dipepet mobil.
Berdasarkan keterangan saksi setelah dipepet motor yang dikendarai oleh IM dan buah hatinya terjatuh. Diduga sekelompok pelaku pun turun dengan menenteng senjata tajam dan ada salah satu orang segera menggendong anak yang tak berdosa tersebut ke tepi jalan.
“Setelah dipepet terjatuh dan anak IM digendong oleh satu orang yang merupakan rombongan pelaku dan ditaruh dipinggir jalan. Selanjutnya para pelaku menghabisi nyawa IM dengan brutal dengan cara dibacok,” kata salah satu saksi yang enggan disebut namanya.
Sang buah hati IM sempat melihat orang tuanya yang dibacok dengan cara membabi buta. Namun apalah daya seorang anak kecil hanya bisa menangis dari kejauhan.
Tidak lama kemudian setelah kawanan pelaku pembunuhan tersebut berhasil menumbangkan IM. Para kawanan pelaku melarikan diri menggunakan mobil.
Sang anak hanya menangis dan digendong oleh perempuan berkerudung dongker. Dalam video viral yang disebar oleh beberapa akun facebook, tampak raut wajah ketakutan serta kelopak matanya menghitam.
Berdasarkan keterangan keluarga anak tersebut hingga saat ini masih trauma berat. Bahkan sang anak beberapa kali menceritakan kejadian pembunuhan secara brutal yang menewaskan ayah tercintanya.
“Hingga saat ini anaknya trauma mas. Bahkan sang anak secara berulang kali menceritakan saat ayahnya dibunuh menggunakan senjata tajam oleh kawanan pelaku,” ujar salah satu keluarga.
Sementara itu dikutip dari beberapa media online bahwa satu pelaku sudah diamankan oleh jajaran Polres Sampang.
“Pelaku sudah diamankan satu orang. Berinisial M,” terang AKP Sigit Nursiyo.
Beberapa aktivis kemanusian di Sampang sangat menyayangkan kejadian tersebut. Karena pembunuhan tersebut berlangsung di depan seorang anaknya yang masih di bawah umur.
“Kami sangat menyayangkan karena pembunuhan tersebut berlangsung di depan anaknya yang masih di bawah umur. Karena otomatis sang anak mengalami trauma berat,” kata Anam.
Dirinya pun menambahkan meskipun permasalahan IM. Adalah permasalahan yang sangat fatal tidak harus membunuh di depan seorang anak.
“Meskipun permasalahannya sangat fatal tidak harus lah membunuh IM di depan anaknya. Kan kasian anak tersebut yang pasti mengalami trauma yang berkepanjangan, Indonesia ini adalah negara hukum. Mari kita saling menghormati,” tambahnya.
Ia juga meminta kepada Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar segera mengunjungi anak tersebut.
“Kami berharap kepada Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar segera mengunjungi anak tersebut dan memberikan pendampingan guna memastikan kondisi psikis anak dan memberikan penguatan mental anak untuk meminimalisir trauma psikis anak sehingga anak dapat melangsungkan kehidupan selanjutnya secara normal,” tegasnya.