Magelang – Nyaris bentrok, ketegangan antar pemuda dua Dusun di Magelang berakhir damai dan foto bersama, (11/4/2025).
Ketegangan yang sempat memanas antara, dua kelompok pemuda dari Dusun Semawe dan Dusun Slokopan. Pada tanggal (10/4/25).
Kedua Dusun ini berasal dari Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA: Kelompok Pelajar di Magelang Bukber Pesta Miras dan Rencanakan Tawuran
Pada akhirnya pertikaian kedua kelompok pemuda tersebut, meredah setelah dilakukan mediasi oleh pihak kepolisian dan pemerintah setempat.
Insiden bermula saat malam takbiran, Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Pemuda dari kedua dusun terlibat dalam kesalahpahaman.
Kedua dusun nyaris berujung pada bentrokan fisik. Menyikapi situasi tersebut, Polsek Muntilan dengan sigap mengambil langkah preventif.
BACA JUGA: Kapten Israel Tewas dan 16 IDF Terluka, Pasukan Israel Mundur dari Jenin di Tepi Barat
Kapolsek Muntilan, AKP Abdul Mutohir, menjelaskan bahwa pihaknya segera melakukan pendekatan persuasif dengan menggelar forum mediasi yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan pemuda dari kedua dusun.
“Mediasi dilaksanakan di aula Balai Desa Sokorini dengan menggandeng Danramil Muntilan, Camat Muntilan, dan Kepala Desa Sokorini, Muhammad Azis Efendi.
Acara berlangsung, selama empat jam dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan,” ujar Kapolsek.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari kepala desa, dilanjutkan pemaparan dari AKP Abdul Mutohir, perwakilan Danramil, dan Camat Muntilan.
Para narasumber menekankan pentingnya, menjaga stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai kerukunan antar warga.
Usai pengarahan, kedua belah pihak diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg mereka dalam sesi dialog terbuka.
Diskusi ini berlangsung dengan damai tanpa saling menyalahkan, mengedepankan prinsip saling menghormati dan mencari solusi bersama.
Akhirnya, kedua kelompok sepakat untuk berdamai. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian.
Yang ditandatangani bersama di hadapan, aparat penegak hukum dan tokoh masyarakat.
Kedua pihak juga saling memaafkan, serta berkomitmen membuka lembaran baru.”Untuk menjaga keamanan dan keharmonisan di lingkungan mereka.
Sebagai bentuk komitmen damai, dilakukan deklarasi bersama dengan tekad membangun Desa Sokorini yang aman, damai, dan nyaman bagi seluruh warganya.
Acara mediasi berjalan lancar, dengan seluruh peserta menyadari bahwa konflik hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan merugikan semua pihak.
Sebelum kembali ke rumah masing-masing, para pemuda dari kedua dusun melakukan foto bersama sebagai simbol perdamaian di depan Balai Desa Sokorini.